Sponsored

kolom search
ketik saja apa yang mau kalian search lalu klik yg kolom dari "web" karena hasil search dari google

musik search

SYALOM kami cah bethel community mengucapkan selamat datang di blog ini, sebarkan blog ini ke semua orang, terima kasih TUHAN memberkati

Senin, 03 November 2003

BALAS DENGAN KEBAIKAN

BALAS DENGAN KEBAIKAN

By ; Pdt. Yahya Mulyono
Pada zaman Tiongkok Kuno ada seorang petani mempunyai seorang tetangga yang berprofesi sebagai pemburu dan mempunyai anjing-anjing yang galak dan kurang terlatih. Anjing-anjing itu sering melompati pagar dan mengejar-ngejar domba-domba petani. Petani itu meminta tetangganya untuk menjaga anjing-anjingnya, tetapi ia tidak mau peduli. Suatu hari aning-anjing itu melompati pagar dan menyerang beberapa kambing sehingga terluka parah.

Petani itu merasa tak sabar, dan memutuskan untuk pergi ke kota untuk berkonsultasi pada seorang hakim. Hakim itu mendengarkan cerita petani itu dengan hati-hati dan berkata, "Saya bisa saja menghukum pemburu itu dan memerintahkan dia untuk merantai dan mengurung anjing-anjingnya. Tetapi Anda akan kehilangan seorang teman dan mendapatkan seorang musuh. Mana yang kau inginkan, teman atau musuh yang jadi tetanggamu?" Petani itu menjawab bahwa ia lebih suka mempunyai seorang teman.

"Baik, saya akan menawari Anda sebuah solusi yang mana Anda harus manjaga domba-domba Anda, supaya tetap aman dan ini akan membuat tetangga Anda tetap sebagai teman." Mendengar solusi pak hakim, petani itu setuju.

Ketika sampai di rumah, petani itu segera melaksanakan solusi pak hakim. Dia mengambil tiga domba terbaiknya dan menghadiahkannya kepada tiga anak tetangganya itu, yang mana ia menerima dengan sukacita dan mulai bermain dengan domba-domba tersebut. Untuk menjaga mainan baru anaknya, si pemburu itu mengkerangkeng anjing pemburunya. Sejak saat itu anjing-anjing itu tidak pernah menggangu domba-domba pak tani.

Di samping rasa terimakasihnya kepada kedermawanan petani kepada anak-anaknya, pemburu itu sering membagi hasil buruan kepada petani. Sebagai balasannya petani mengirimkan daging domba dan keju buatannya. Dalam waktu singkat tetangga itu menjadi teman yang baik.


THINGS TO LEARN:

Memang tidak gampang untuk menjadi orang yang berbuat baik tanpa pandang bulu dan tanpa pamrih, apalagi jika harus berkorban kepentingan diri sendiri demi orang lain dan orang itu tidak menghargai pengorbanan kita. WOW... sepertinya 'teori' banget! Tetapi itu keinginan Tuhan Yesus agar kita perbuat. Tapi ini akan menjadi lebih gampang pada saat kita mengingat kebaikan Tuhan Yesus dan kasih-Nya di atas kayu Salib yang tak berkesudahan kepada kita, padahal kita seringkali egois dan maunya sendiri.

Tidaklah sulit menemukan peluang untuk berbuat baik. Selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang. Sebab, jikalau kita berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kita, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian (Luk. 6:33).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar