PENYALAHGUNAAN
Alfred Bernhard Nobel merupakan orang yang menemukan dinamit. Sesungguhnya penemuannya ini merupakan hal yang sangat membantu kehidupan manusia. Bayangkan bila pada masa lalu belum ditemukan dinamit, maka orang-orang akan kesulitan bila harus membelah gunung untuk penambangan maupun untuk pembuatan jalan. Meski penemuan dinamit tersebut sangat penting, tapi pada kenyataannya tidak sedikit pula orang yang menyalagunakannya untuk membunuh orang secara masal karena kekuatan ledakannya. Oleh karena itulah sisi kemanusiaan Afred merasa terketuk dan ia menyisihkan hartanya untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan perdamaian. Sampai saat ini kita mengenal berbagai nobel (yang diambil dari nama Alfred Bernhard Nobel) untuk menghargai orang-orang yang berkompeten di bidang tertentu.
Kisah Para Rasul 1:8 berkata, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Kata kuasa dalam bahasa aslinya adalah dunamos, yang bisa mengacu pada kata dinamis, dinamo atau bahkan dinamit. Artinya, selalu bergerak secara dinamis dan bahkan mempunyai efek yang besar seperti layaknya ledakan dinamit.
Setiap orang percaya memiliki kuasa yang dahsyat dari Tuhan. Masalahnya, kuasa yang seharusnya membuat kita menjadi saksi bagi dunia ini, justru disalahgunakan untuk kepentingan kita sendiri. Menggunakan kuasa untuk popularitas, menarik keuntungan pribadi atau untuk ajang kemuliaan diri sendiri. Tentu saja segala bentuk penyalahgunaan, termasuk penyalahgunaan kuasa Tuhan adalah hal yang bahaya. Ingatlah bahwa Tuhan mempercayakan kuasa-Nya kepada kita hanya dengan tujuan supaya nama Tuhan lah yang dipermuliakan, bukan nama manusia yang dimuliakan. Jika kita menyalahgunakan kepercayaan yang Tuhan berikan, ada waktunya bentuk kepercayaan tersebut akan diambil oleh Tuhan dan dipindahkan ke orang lain. Itu sebabnya kembalilah ke jalan yang benar dan tidak menyalahgunakan kuasa Allah di dalam hidup kita.
Setiap bentuk kepercayaan harusnya diterima dengan penuh tanggung jawab, bukan disalahgunakan.
Alfred Bernhard Nobel merupakan orang yang menemukan dinamit. Sesungguhnya penemuannya ini merupakan hal yang sangat membantu kehidupan manusia. Bayangkan bila pada masa lalu belum ditemukan dinamit, maka orang-orang akan kesulitan bila harus membelah gunung untuk penambangan maupun untuk pembuatan jalan. Meski penemuan dinamit tersebut sangat penting, tapi pada kenyataannya tidak sedikit pula orang yang menyalagunakannya untuk membunuh orang secara masal karena kekuatan ledakannya. Oleh karena itulah sisi kemanusiaan Afred merasa terketuk dan ia menyisihkan hartanya untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan perdamaian. Sampai saat ini kita mengenal berbagai nobel (yang diambil dari nama Alfred Bernhard Nobel) untuk menghargai orang-orang yang berkompeten di bidang tertentu.
Kisah Para Rasul 1:8 berkata, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Kata kuasa dalam bahasa aslinya adalah dunamos, yang bisa mengacu pada kata dinamis, dinamo atau bahkan dinamit. Artinya, selalu bergerak secara dinamis dan bahkan mempunyai efek yang besar seperti layaknya ledakan dinamit.
Setiap orang percaya memiliki kuasa yang dahsyat dari Tuhan. Masalahnya, kuasa yang seharusnya membuat kita menjadi saksi bagi dunia ini, justru disalahgunakan untuk kepentingan kita sendiri. Menggunakan kuasa untuk popularitas, menarik keuntungan pribadi atau untuk ajang kemuliaan diri sendiri. Tentu saja segala bentuk penyalahgunaan, termasuk penyalahgunaan kuasa Tuhan adalah hal yang bahaya. Ingatlah bahwa Tuhan mempercayakan kuasa-Nya kepada kita hanya dengan tujuan supaya nama Tuhan lah yang dipermuliakan, bukan nama manusia yang dimuliakan. Jika kita menyalahgunakan kepercayaan yang Tuhan berikan, ada waktunya bentuk kepercayaan tersebut akan diambil oleh Tuhan dan dipindahkan ke orang lain. Itu sebabnya kembalilah ke jalan yang benar dan tidak menyalahgunakan kuasa Allah di dalam hidup kita.
Setiap bentuk kepercayaan harusnya diterima dengan penuh tanggung jawab, bukan disalahgunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar