Sponsored

kolom search
ketik saja apa yang mau kalian search lalu klik yg kolom dari "web" karena hasil search dari google

musik search

SYALOM kami cah bethel community mengucapkan selamat datang di blog ini, sebarkan blog ini ke semua orang, terima kasih TUHAN memberkati

Senin, 03 November 2003

janji seorang Ayah

" JANJI SEORANG AYAH'
Tahun 1989 gempa bumi berkekuatan 8,2 skala richter nyaris meratakan Armenia, menewaskan lebih dari 30.000 orang dalam waktu kurang dari dua menit.
Di tengah-tengah kehancuran dan kekacaubalauan yang hebat itu, seorang bapak meninggalkan istri’nya yang selamat di rumah dan bergegas menuju ke sekolah dimana anak laki-lakinya berada, sesampai di sekolah sang ayah mendapatkan bahwa gedung tersebut sudah roboh dan rata dengan tanah. Dan air matanya pun jatuh bercucuran, ia teringat akan janji yang ia ucapkan kepada anak laki-lakinya : “ Apa pun yang terjadi, aku akan selalu berada bersama’mu !” Ia memandang timbunan puing puing sekolah nampak’nya tidak terkandung harapan, namun bapak tersebut tidak dapat melupakan janji’nya kepada putranya.

Ia mulai memusatkan perhatian’nya pada tempat dimana ia mengantar anak’nya setiap pagi dan mengingat-ingat ruang kelas anak’nya, ada disudut kanan belakang bangunan itu, lalu ia bergegas kesana dan mulai menggali menembus reruntuhan itu.

Sewaktu ia menggali sendirian, para orang tua yang lain datang dengan hati yang remuk redam, menekan dada mereka dan meratap : “putraku, putri’ku !”
Kemudian para orang tua lain dengan maksud baik mencoba untuk menarik laki-laki itu dari gundukan puing sisa-sisa sekolah itu, dan berkata : “ sudah terlambat, mereka sudah mati, kamu tidak dapat menolong mereka, pulanglah !!”

Sudahlah, hadapilah kenyataan, tak ada sesuatu pun yang dapat kamu lakukan !” Kamu hanya akan memperburuk segala sesuatunya...
Sang Ayah memandang kepada mereka masing masing dan menjawab dengan satu kalimat : “ apakah kalian hendak membantu saya sekarang?” Lalu ia terus menggali demi anak yang disayangi’nya, batu demi batu terus digali.

Kepala pasukan pemadam kebakaran muncul dan mencoba menarik sang pria itu dari reruntuhan sekolah tersebut, dan berkata : “Api tengah berkobar, ledakan masih terjadi dimana mana... anda ada berada dalam bahaya, pulanglah ! kami akan mengurus’nya ayo pulanglah.” Tetapi sang ayah yang penuh cinta kasih terhadap anak’nya menjawab : “Apakah anda hendak membantu saya sekarang...?

Polisi datang dan berkata : “ Anda marah, putus asa, tetapi itu sudah terlanjur terjadi, anda bisa membahayakan orang-orang lain, pulanglah.. kami akan menangani’nya.” Dan untuk itu lagi sang bapak menjawab : “Apakah anda hendak membantu saya sekarang..?” Namun tak seorang pun yang mau membantu’nya karena mereka menganggap itu pekerjaan yang sia sia dan membahayakan.

Dengan penuh semangat dan keberanian sang ayah terus menggali sendirian, karena pikirnya dia harus tahu dengan mata kepalanya sendiri : “Hidup atau matikah anak laki-laki’ku ?”

Ia menggali selama 8 jam ... 12 jam... 24 jam... 36 jam... kemudian, pada jam ke 38... ia membongkar sebuah bongkahan besar dan mendengar suara putra’nya. Sang ayah berteriak memanggil nama anak’nya : “ARMAND !!” Dan ia mendengar balik, “Yahhh!?! Ini aku... aku meminta anak-anak lain untuk tidak khawatir... aku memberi tahu mereka, apabila ayah’ku selamat PASTI akan menyelamatkan aku dan bila aku selamat mereka pun akan selamat.

Ayah kan sudah berjanji kepada saya : “Apapun yang terjadi, ayah akan selalu berada disana demi saya...” Terima kasih yah... ayah sudah memenuhi janji ayah.. !!”
Dengan hati yang sangat senang dan terharu, sang ayah bertanya “apa yang terjadi didalam situ ? bagaimana keadaan’nya nak... Sang anak menjawab : “ ada empat belas yang tersisa dari tiga puluh tiga orang, yah... kami sangat ketakutan, kelaparan, kehausan... tapi kami bersuyukur ayah datang menolong kami...!!”

Sang ayah berteriak : Ayo keluarlah Nak !” tidak ayah biar anak-anak lain yang keluar duluan, karena aku tahu “Ayah” akan mengeluarkan aku dari sini..
Karena cinta kasih dan JANJI seorang ayah.. maka selamat’lah putera’nya dan juga anak anak yang lain...

“Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. ( Mazmur 103:13 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar